Hexagon Fraud Dalam Mendeteksi Fraudulent Financial Statetment : Studi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2016-2019
Keywords:
Fraud Hexagon Model, Kecurangan Laporan KeuanganAbstract
Fraud laporan keuangan merupakan kecurangan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam bentuk salah saji material laporan keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Fraud laporan keuangan dapat menimbulkan kecurigaan bagi pengguna laporan keuangan, karena sebenarnya informasi keuangan juga ditampilkan dalam laporan tahunan perusahaan terutama perusahaan terbuka pada pasar saham. Terdapat beberapa model yang digunakan untuk mendeteksi kecurangan pada laporan keuangan. Fraud Hexagon Model merupakan model pendeteksian kecurangan terbaru yang dikemukakan oleh Georgios L. Vousinas pada tahun 2019. Faktor-faktor kecurangan sebelumnya yaitu tekanan, peluang, rasionalisasi, kapabilitas, arogansi dan ditambahkan dalam Fraud Hexagon Model dengan menambahkan satu faktor yaitu kolusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Fraud Hexagon Model dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2019. Metode purposive sampling digunakan untuk menyeleksi 27 perusahaan sebagai sampel. Hipotesis penelitian diuji dengan analisi regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor peluang dalam hal ineffective monitoring berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Sementara faktor lainnya yaitu: faktor stimulus dalam hal financial target dan eksternal pressure, faktor peluang dalam hal nature of industry, faktor rasionalisasi, faktor kapabilitas, faktor arogansi, dan kolusi tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.